Tambirejo- Grobogan ( 26-09-2019 ).
“ Dengan mengucap “ bismillahirrohmanirrohim” Masjid Al Ikhlas Dusun Jetis Desa Tambirejo . saya resmikan “ ujar Aan.
Ya semalam tepatnya pukul 21.00 WIB , Masjid Al Ikhlas Dusun Jetis Desa Tambirejo telah di resmikan penggunaannya oleh Kepala Desa Tambirejo Yakub Raras Puspitanianto, S.Sos. Kepala Desa Desa Tambirejo dengan didampingi oleh Sekretaris DesaTambirejo Sarah, dan Kepala Dusun Jetis Maryoto memotong pita peresmian masjid, dan dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Kepala Desa Tambirejo yang diserahkan kepada Bp. Kyai Abdul Wachid sebagai sesepuh dan penanggung jawab pembangunan masjid.
“ Masjid al Ikhlas Dusun Jetis ini dibangun dengan swadaya masyarakat Dusun Jetis dan bantuan dari hamba- hamba Allah yang lain. tercatat yang berwujud uang tunai kurang lebih ada Rp. 570.000.000,- ( Lima ratus tujuh puluh juta rupiah ).” ujar Pujiyono selaku Ketua RW Dusun Jetis.
Keterangan Pak Pujiyono tersebut ditambahi oleh Kyai Abdul Wachid selaku penanggung jawab dan sesepuh Dusun Jetis bahwa selain bantuan tunai juga mendapat bantuan dari hamba- hamba Allah berupa barang / matrial kurang lebih nilanya hampir Rp. 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah) . Jadi sampai dengan diresmikan saat ini Masjid Al Ikhlas Dusun Jetis sudah menghabiskan kurang lebih 1 milyard rupiah.
Dilihat dari data demografis Dusun Jetis yang terdiri dari 223 Kepala Keluarga yang tersebar dalam 3 lingkungan RT, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah buruh tani, dengan terwujudnya masjid senilai 1 milyard menjadi hal luar luar biasa, tapi kalau semua kehendak Allah semua bisa terjadi.
Acara peresmian masjid bersamaan dengan Haul Mbah Kyai Mad Yasir. Mbah Kyai Mad Yasir adalah salah satu tokoh yang menggerakkan agama Islam di dusun Jetis dan sekitarnya. Beliau berasal dari asli dari Jawa Timur dan menikah dengan gadis Dusun Jetis saat masih jaman penjajahan Belanda dulu. Mbah Mad Yasir mendidik para pemuda dan pemudi dalam bidang agama Islam dan juga ilmu kanuragan. Sayangnya Mbah Kyai Mad Yasir tidak mempunyai putra, namun beliau sudah mengajarkan ilmu kepada para santrinya. Kyai Abdul Wachid adalah salah satu cucu santri Mbad Mad Yasir yang berguru pada Mbah Mad Ali yang merupakan salah satu santri dari Mbah Mad Yasir. Jadi acara peresmian masjid bersamaan dengan Haul Mbah yasir tersebut masih ada benang merah yang tak terputus. Dalam acara haul tersebut juga menghadirkan para ulama di sekitar, ada Habib Ali, ada Habib Bachir dan juga ada tausiah dari KH. Ali Subhan dari Demak.
Dalam tausiahnya KH. Ali Subhan menyampaikan bahwa orang yang meninggal dunia masih membutuhkan do’a dari yang hidup. Jadi tak salah bila kita mengadakan haul dengan membacakan do’a doa bagi yang meninggal. Selain itu juga disampaikan bahwa kita harus selalu berpikir baik dan untuk berusaha menjadi baik, dengan hal tersebut tentunya nanti akan mendapatkan rahmat Allah dengan segala kebaikan. Acara ditutup dengan do’a oleh KH. Ali Subhan. Semoga semuanya mendapatkan ridha Allah swt. Aamiin. shp