Tambirejo-Grobogan (19-05-2022), upaya maksimal Pemerintah untuk menanggulangi dan sekaligus mencegah adanya penyakit kaki gajah sangat luar biasa sekali. Semalam Tim dari Dinas Kesehatan yang berasal dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit ( BBTKLPP) Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dan dari Puskesmas Toroh 1, total ada kurang lebih 40 ( empat puluh ) orang petugas hadir di Dusun Sendangsari. Kehadiran tim tersebut dalam rangka melaksanakan tugas untuk mengambil sampel darah dari warga Dusun Sendangsari,guna mengetahui ada tidaknya jenis cacing filaria di darah warga. Beberapa jenis cacing filaria yang menyebabkan filariasis atau kaki gajah adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timor. Kaki Gajah atau Filariasis adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Tim berkumpul di rumah Kadus Sendangsari untuk mempersiapkan dan mendapatkan pengarahan dari ketua Tim. Tim dibagi untuk 5 ( lima ) pos yang bertempat di rumah Ketua RT masing- masing. Sebelum ada kegiatan tersebut , Bidan Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kadus, Kader dan Ketua RW, RT Dusun Sendangsari telah mendapatkan sosialisasi pelaksanaan cek darah tersebut, sehingga mereka bahu membahu untuk membantu lancarnya kegiatan tersebut. Warga sendiri sehabis magrib sudah siap dan berkumpul di rumah ketua RT masing- masing, sehingga tim hadir langsung mengambil sampel darah satu persatu warga sesuai dengan urutan kehadiranya.
Pengambilan sampel darah dengan menusuk jari manis warga dan ditampung dalam pipet kecil, sampel darah yang terambil kemudian diteteskan pada alat seperti testpack yang bisa menunjukan adanya kandungan filaria atau tidak. Pengambilan dan cek darah menggunakan metode ini pelaksanaannya lebih cepat dari pada dengan menggunakan mikrokoskopis. Warga yang dicek darahnya mendapatkan bingkisan yang berisi vitamin C dan lotion anti nyamuk, selain itu juga mendapatkan snak yang disediakan dari Dinas Kesehatan.
Dari lima pos kegiatan masing- masing diambil 60 (enam puluh ) sampel darah warga sehingga total ada 300 ( tiga ratus ) sampel darah yang dicek. Kegiatan di masing- masing pos ada yang selesai cepat ada pula yang sampai pukul 22.00. WIB, hal ini terjadi karena ada warga yang tak berada di rumah sehingga harus menunggu. Tim berkumpul kembali di rumah Kadus Sendangsari pada pukul 23.30 WIB dan selanjutnya pulang ke kediaman masing- masing untuk istirahat dan esoknya harus kembali ke Dinas Kesehatan guna menyusun dan melaporkan kepada pihak . Dan dari hasil tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan tindak lanjut. Mudahan- mudah semua mendapatkan ridha Allah SWT, semua warga sehat sejahtera. Aamiin. (shp).