Toroh- Grobogan (15-12-2021), Hari ini bertempat di aula RM Suka Rasa Krangganharjo, Puskesmas Toroh 1 mengadakan Koordinasi Lintas Sektoral. Acara tersebut dihadiri Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa dan Bidan Desa se wilayah Puskesmas Toroh 1. Acara tersebut dalam rangka monetoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas Toroh 1 selama tahun 2021. PLT Camat Toroh Tondi Sumarjaka, SH dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal sebagai mana berikut :
- Keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan dengan kinerja pengelola dan anggotanya yang harus displin, jujur loyalitas dan dedikasi yang tinggi,
- Penggunaan Dana Desa sesuai Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincia APBN TA 2022 dalam Pasal 5 ayat (4 ) menyebutkan penggunaan Dana Desa digunakan untuk :
- BLT DD sebesar paling sedikt 40 % ;
- Program ketahan pangan dan hewani paling sedikit 20 %; dan
- Dukungan penanganan Covid 19 paling sedikit 8 % dari alokasi dana desa
- Program sektor prioriotas lainnya.
“ Namun pelaksanaan ketentuan tersebut menunggu regulasi turunan di bawahnya, dan dalam penyusunan APBDes 2022 juga harus menganggarkan sub bidang kesehatan untuk pencegahan stunting baik dengan jalur kesehatan maupun pendidikan. Juga tak lupa bahwa Grobogan tingkat angka kematian ibu dan angka kematian anak cukup tinggi, untuk Kecamatan Toroh juga kategori tinggi, untuk hal tersebut perlu dianggarkan kegiatan mengatasinya. Saat ini untuk pencegahan penyakit menular lainnya juga perlu diperhatikan “ lanjut Tondi dalam sambutan tersebut.
Kepala Puskesmas Toroh dr. Wiwik Wibawa menyampaikan hasil monetoring dan evaluasi capaian vaksinasi Covid 19 yang mana untuk Puskesmas Toroh 1 dengan sasaran sebanyak 80.317 jiwa dengan hasil vaksin dosis pertaman sebanyak 39.671 atau 73, 79 %, dosis kedua 22.72 jiwa atau 42, 28% dan yang belum vaksin sebanyak 14,904 jiwa atau 27.72 %. Adapun Standart Pelayanan Minimal ( SPM ) Puskesmas Toroh dengan 12 indikator sbb :
- Pelayananan Kesehatan Ibu Hamil dengan capaian 78 ,5 %
- Pelayananan Kesehatan Ibu Bersalin dengan capaian 85 %
- Pelayananan Kesehatan Bayi Baru Lahir dengan capaian 87,9 %
- Pelayananan Kesehatan Balita dengan capaian 80.2 %
- Pelayananan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar dengan capaian 13,14 %
- Pelayananan Kesehatan pada Usia Produktif dengan capaian 59,99 %
- Pelayananan Kesehatan pada Usia Lanjut dengan capaian 71,3 %
- Pelayananan Kesehatan penderita Hipertensi dengan capaian 25,57 %
- Pelayananan Kesehatan penderita Diabetis Melitus dengan capaian 95.84 %
- Pelayananan Kesehatan OGDJ dengan capaian 35,20 %
- Pelayananan Kesehatan orang denbgan TB dengan capaian 34,3 %
- Pelayananan Kesehatan dengan resiko terinfeksi HIV dengan capaian 84,4 %
“ Ada beberapa capaian yang belum maksimal karena adanya pandemi dengan PPKM yang melarang adanya pengumpulan masa dan pembelajaran tatap muka, sehingga capaian Pelayananan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar tidak tercapai, semoga untuk tahun yang akan datang bisa dilaksanakan, seperti sebelum pandemi “ lanjut Wiwik dalam paparannya.
Dalam kegiatan tersebut , dari unsur Desa juga menyampaikan permasalahan yang ada di desa, terutama dana untuk kegiatan kesehatan, yang semuanya perlu adanya solusi karena keterbatasan dana, karena semua tumpuannya ada di desa, tidak hanya kesehatan, namun juga kegiatan yang lain. Desa harus membagi dana untuk keberlangsungan semua kegiatan, dan desa harus siap untuk hal tersebut dan tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.
Acara berakhir pada pukul 13.00 WIB, semoga permasalahan kesehatan yang ada dengan ridha Allah SWT dapat terselesaikan, sehingga warga sehat untuk Indonesia kuat. Aamiin. (shp)