Kamis, 10 Januari 2019 bertempat di rumah kedelai Kabupaten Grobogan, Gapoktan Sedyo Utomo DesaTambirejo mengadkan RTA Tutup Buku Tahun 2018. RAT ini merupakan RAT yang ke 9 ( sembilan ) sejak berdiri tahun 2009. Dan merupakan RAT perdana bagi Pengurus LKMA ( Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) Ngudi Sedyo Utomo Desa Tambirejo. Dalam paparan awal ketua Pengurus LKMA Sedyo Utomo, W. Sardjo menyampaikan bahwa LKMA Sedyo Utomo terbentuk diawali dengan adanya Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) PUAP ( Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian ) pada tahun 2009, sebesar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah) dan sampai Tutup Buku Tahun 2018 berkembang menjadi kurang lebih seperempat milyard rupiah. Dalam acara RAT tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Camat Toroh, Koordinator Penyuluh Kecamatan Toroh, Penyelia Mitra Tani Kabupaten Grobogan, Kepala Desa dan Perangkat Desa Tambirejo, Ketua BPD Tambirejo, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Desa Tambirejo dan anggota Gapoktan Sedyo Utomo. Acara inti dari RAT adalah sebagai berikut :
- Penetepan Tata Tertib RAT
- Pertanggungjawaban Pengelolaan dan Pengawas LKMA PUAP Tutup Buku Tahun 2018 oleh Pengurus dan Komite Pengarah
- Rencana Kerja dan RAPB LKMA Sedyo Utomo Tahun 2019.
Selain acara inti tersebut, juga diadakan sambutan sambutan oleh pejabat terkait. Kepala Desa Yakub Raras Puspitanianto, S.Sos., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Tambirejo selama ini selalu mendukung kegiatan Kelompok Tani, Kelompok Ternak dan Gapoktan yang ada di Desa Tambirejo. Untuk Gapoktan selain disediakan lahan untuk uji coba juga dibantu stimulan untuk kegiatan operasional setiap tahunnya. bahkan untuk Penyuluh Pertanian Swadaya ( PPS )_Desa Tambirejo disediakan lahan uji coba khusus yang dikelola secara mandiri oleh PPS tersebut. Untuk kelompok tani dan ternak mulai tahun 2018 juga diberikan stimulan bantuan operasional kegiatan, bahkan untuk tahun 2019 ada peningkatan jumlah besaran bantuan.
Dari Camat Toroh , Mohamad Arifin, S.Sos, MM. ,selaku Tim Teknis Kecamatan menyampaikan agar kegiata LKMA jangan hanya berkutat pada simpan pinjam, coba mengadakan inovasi kegiatan, permasalahan apa yang ada di petani, dapat kita pecahkan, misalnya dalam panen raya padi yang pas jatuh musim penghujan, petani kesulitan menjemur padi dan akhirnya jatuh ke tangan tengkulak dan pemodal besar yang mempunyai sarana pengeringan dengan harga yang murah. Padahal harga beras di pasaran mahal. Ini yang mendapatkan keuntungan adalah tengkulak namun petani gigit jari, masalah seperti ini harus bisa dijembatani agar teratasi. Tim Teknis Kabupaten , Ir. Latifawati Kun Akhadiana, MM., menyampaikan bahwa Kelompok Tani Desa Tambirejo sudah banyak menerima bantuan dari pusat maupun daerah, namun sampai sekarang Desa Tambirejo belum mempunyai maskot unggulan produk pertanian, meskipun saat ini sudah ada pecel gambringan dan sale pisang goreng, tapi masih kurang , untuk itu agar diusahakan produk unggulan pertanian yang berbeda dari desa lainnya. Penyelia Mitra Tani PUAP Arief Wicaksono, S.Sos., dalam sambutannya mengatakan bahwa LKMA Ngudi Sedyo Utomo Desa Tambirejo merupakan Lembaga yang ke sembilan pada tahun ini yang menyelenggarakan RAT dari 280 LKMA yang ada di Kabupaten Grobogan. Dan lebih hebatnya tunggakan pinjaman adalah yang paling sedikit dari kesemuanya LKMA di Kabupaten Grobogan. Di akhir sambutan oleh Koordinator Penyuluh Kecamatan Toroh, Budiyono, SP menyarankan agar semua Gapoktan yang ada di Kecamatan Toroh membuat Profil Gapoktan termasuk Gapoktan Sedyo Utomo Tambirejo. Hal ini untuk mempermudah untuk melihat potensi dan kekaurangan yang ada di masing masing gapoktan.
RAT ditutup setelah pertanggungjawaban Pengelolaan dan Pengawas LKMA PUAP Tutup Buku Tahun 2018 diterima oleh peserta RAT ( anggota Gapoktan Sedyo Utomo ). Mudah mudahan saran dari pejabat terkait dalam sambutan tersebut bisa dilaksanakan oleh Gapoktan maupun Pemerintah Desa Tambirejo serta mendapatkan ridha dari Allah swt, demi peningkatan kesejahteraan warga masayarakat Desa Tambirejo. (shp).